Home
/
Articles
/
For You
/
Cara Mengatur Keuangan di Era New Normal
Cara Mengatur Keuangan di Era New Normal
18 June 2020
MyProtection News Jakarta

Pandemi COVID-19 memang sangat mempengaruhi perekonomian Indonesia. Banyak sektor bisnis yang porak-poranda akibat pandemi ini, hingga menyebabkan pemutusan hubungan kerja (PHK) bagi karyawan. Itu sebabnya, cara mengatur keuangan kita juga harus diubah di masa-masa ini.

Seiring dengan berjalannya waktu, Pemerintah Indonesia pun mulai menjajaki rencana adaptasi ke New Normal di awal Juni 2020. Salah satu tujuannya tentu saja untuk menjaga keberlangsungan bisnis dan perputaran roda perekonomian pada umumnya.

Secara garis besar, pandemi COVID-19 memang menciptakan sebuah ketidakpastian. Beruntung bagi mereka yang tidak kehilangan pekerjaan karena pandemi ini. Namun, apa jadinya buat mereka yang kehilangan pekerjaan? Tentu penghasilan per bulan yang biasa diterima hilang begitu saja.

Penting sekali untuk memiliki cara mengatur keuangan yang baik demi terus memenuhi kebutuhan hidup kita di kala pandemi atau New Normal. Sebab, ketidakpastian ini masih akan berlanjut, lantaran belum ditemukannya vaksin Corona.

Apalagi jika ada lonjakan kasus COVID-19 gelombang kedua. Mungkin saja Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kembali diberlakukan. Hal itu tentu bisa memperpanjang ketidakpastian ekonomi.

 

Ingin tahu seperti apa cara mengatur keuangan di kala Pandemi atau New Normal? Mari simak ulasannya.

Pastikan aset lancar cukup

Aset lancar adalah aset yang dapat digunakan dalam jangka waktu dekat. Contohnya adalah kas atau setara kas (uang tunai), atau bisa juga berupa investasi jangka pendek yang likuid dan sangat mudah dikonversikan ke dalam uang.

Pernah dengar istilah cash is the king atau uang adalah segalanya? Tidak sedikit artikel di internet yang mengatakan bahwa Covid-19 membuat banyak orang untuk berjaga-jaga dengan memegang uang tunai dalam jumlah besar. 

Mereka takut menempatkan uangnya di saham, atau instrumen lain akibat ketidakpastian ekonomi ini. Jadi, memegang uang tunai menjadi cara mengatur keuangan mereka. Namun bagaimana sih caranya untuk menjaga ketersediaan kas yang baik?

 

Siaga boleh, panik jangan

Jumlah aset lancar yang ideal adalah 15 hingga 20 persen dari kekayaan bersih. Itu artinya, jumlahnya memang tidak boleh terlalu banyak karena bisa menjadi dana mengendap yang tidak produktif, karena tidak diinvestasikan. 

Sementara itu, aset lancar juga tidak boleh terlalu sedikit karena jika jumlahnya kurang, kita akan sulit dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. 

Masih ingat peristiwa panic buying saat COVID-19 dinyatakan sebagai pandemi? Banyak sekali orang yang memborong barang untuk persediaan dua atau tiga bulan ke depan. Namun hal itu juga kurang bijak karena belum tentu barang yang kita borong benar-benar kita butuhkan.

 

Dana darurat harus tersedia dalam jumlah yang pas

Walau aset lancar kita tersedia, belum tentu dana darurat kita berada dalam jumlah yang mencukupi. Dana darurat sangat penting karena akan sangat berguna untuk menambal kebutuhan-kebutuhan mendesak, salah satunya adalah ketika kehilangan pekerjaan.
Besaran dana darurat yang ideal adalah minimal enam kali pengeluaran bulanan bagi orang lajang. Namun untuk yang sudah menikah, 12 kali pengeluaran bulanan atau lebih. 

Tidak ada salahnya pula untuk menyimpan setengah dari dana darurat kita ke instrumen investasi berupa reksadana pasar uang. 

 

Ingat bahwa peluang menabung kita bisa lebih besar

Jika dipikir-pikir, risiko akan terjangkitnya Covid-19 juga masih besar di kala kita memasuki fase New Normal. Oleh karena itu, kita masih harus membatasi diri untuk bepergian kemanapun dan melakukan aktivitas yang memang memiliki risiko tinggi untuk terjangkit virus ini.

Jadi, bisa dikatakan bahwa ini adalah peluang emas buat kita untuk bisa menabung dan mengurangi konsumsi bukan? 

 

Lindungi diri dan keluarga dari segala risiko

Dalam hidup, pasti ada risiko-risiko yang harus dihadapi. Risiko-risiko seperti kehilangan pekerjaan, kerusakan rumah ringan yang memerlukan renovasi, atau kerusakan suku cadang kendaraan tentu bisa ditalangi dengan dana darurat. 

Namun, apa jadinya jika kita sebagai pencari nafkah tertimpa kecelakaan hingga meninggal dunia atau terserang penyakit kritis hingga gak lagi bisa bekerja? Tentu hal ini bisa berdampak besar bagi keuangan keluarga kita.  

Tanpa disadari, risiko ini membutuhkan dana yang luar biasa besar dan bisa membuat anak-anak kita menjadi generasi sandwich karena harus menanggung biaya hidup orangtuanya yang gak bisa mencari nafkah, hidupnya, serta hidup keluarganya di masa depan.

Itulah sebabnya kita harus memiliki asuransi, baik asuransi kesehatan maupun asuransi rumah, mobil, dan lainnya. Di masa pandemi seperti ini, risiko hidup pun tentunya bertambah. Lakukan saja hal-hal di bawah ini guna melindungi diri kita dan keluarga kita.

 

Bila belum punya asuransi, pilih yang tepat guna

Tanpa adanya asuransi, risiko finansial yang kita tanggung tentu besar. Pilihlah asuransi sesuai dengan kondisimu saat ini, jika memang sudah berkeluarga dan memiliki tanggungan, pertimbangkanlah untuk memiliki asuransi jiwa. 

Sesuaikan pula premi dengan penghasilan per bulanmu. Agar Anda bisa menerapkan cara mengatur keuangan yang baik, maka sisihkan saja 3 hingga 5 persen dari penghasilan per bulan untuk membayar premi.

 

Jika sudah punya asuransi, coba bedah polis 

Seperti dijelaskan di atas, pandemi COVID-19 memang memunculkan risiko baru. Apakah manfaat polis asuransi yang Anda miliki sudah tepat? Misalnya, produk Perlindungan Kesehatan Prima memiliki jaminan yang luas, termasuk COVID-19. Sehingga keluarga tetap aman dan nyaman selama pandemi.

 

Tinjau ulang segala utang yang dimiliki

Keberadaan utang tentu bisa mengurangi kekayaan bersih kita. Oleh karena itu penting sekali untuk memastikan bahwa jumlah total cicilan utang kita per bulan, tidak lebih dari 35 persen pemasukan.

Jika memang kita menjadi korban PHK dan keberatan dalam mencicil utang ini, mintalah keringanan cicilan, refinance, dan lain sebagainya. 

 

Tetap fokus pada masa depan

Pandemi Covid-19 memang terlihat sangat menakutkan, tapi ingatlah bahwa pandemi ini pasti berlalu. Jangan sampai pandemi ini merusak impian Anda di jangka panjang seperti ingin menyekolahkan anak di luar negeri, atau hidup tenang di masa tua nanti. 

Berikut ini hal-hal yang mesti dilakukan dalam menyikapi investasi jangka panjang di masa pandemi.

 

Jangan cairkan investasi demi aset lancar

Jika memang jumlah aset lancar Anda masih ideal dan Anda juga sudah memiliki dana darurat cukup, salah besar jika kita memutuskan untuk menjual seluruh investasi kita saat ini. 

Apa kabarnya jika investasi Anda ternyata ada di saham, dan ketika dijual nilai sahamnya sedang anjlok. Yang ada malah Anda mengalami kerugian. 

 

Bila perlu, evaluasi toleransi risiko Anda

Banyak cerita sukses tentang orang yang berinvestasi saham di kala krisis. Namun apakah tepat untuk menaruh seluruh uang kita saat ini? Tentu saja tidak. 

Masa pandemi ini belum bisa diprediksi sampai kapan berlangsungnya. Apa jadinya jika kita terlanjur menaruh seluruh uang kita di pasar modal dan pasar modal mengalami koreksi tajam lagi seperti pada Maret 2020?

Tidak ada salahnya untuk memindahkan sedikit uang yang kita miliki ke reksadana pasar uang sementara di masa pandemi atau new normal.


Itulah beberapa cara mengatur keuangan yang pas di era pandemi atau new normal nanti. Intinya jangan lupa untuk menjaga ketersediaan aset lancar, melindungi diri dari segala risiko finansial yang muncul, meninjau utang, dan fokus terhadap masa depan. 

--

 

Sumber Artikel

Lifepal.co.id adalah rekan marketplace asuransi digital Lippo Insurance. Lifepal membantu pelanggan mencari asuransi terbaik sesuai dengan kebutuhan dan anggaran. Tim Lifepal menganalisa polis dan membantu merekomendasikan kepada individu dan keluarga di Indonesia.

Was this article helpful?
Subscribe to our newsletter
Click subscribe to subscribe to our article newsletter
Share MyPro on
facebook
twitter
instagram
About MyProtection News Jakarta
MyProtection is one of the pioneer portals for purchasing health insurance and general insurance online which can be accessed via website and application platforms since 2017.
Recommended Articles
5 06-03-2025
Gaya Hidup Minimalis dan Cara Penerapannya yang Tepat!

Gaya hidup minimalis atau yang dapat juga disebut sebagai simple living dapat menjadi solusi cerdas dalam mengurangi penggunaan dana untuk hal-hal yang tidak diperlukan dan menghindari pemborosan. Langkah ini juga diambil guna mencapai kondisi finansial yang lebih sehat dan stabil. 

Namun, bagaimana cara menerapkan gaya hidup minimalis yang tepat? Dan mengapa sahabat MyProtection dapat menerima banyak manfaat dari penerapannya? Simak ulasan lengkapnya berikut ini! 

Pengertian Gaya Hidup Minimalis 

Pengertian Gaya Hidup Minimalis

pexels

Konsep gaya hidup minimalis memiliki sejarah yang panjang, dikenal sejak zaman kuno dan masih digunakan hingga saat ini dengan kemunculan gerakan minimalis modern.  

Di abad ke-19, Ralph Waldo Emerson dan Henry David Thoreau menjadi tokoh di Amerika Serikat yang membantu mempopulerkan konsep hidup ini yang menekankan kesederhanaan untuk mencapai pengetahuan yang mendalam. 

Menurut mereka, gaya hidup sederhana, tenang, dan kesendirian inilah yang menjadi kunci untuk meraih pemahaman mendalam terkait eksistensi manusia.  

Fokus utama gaya hidup minimalis sendiri adalah menjaga keberlanjutan alam dan lingkungan guna menjalani kehidupan yang lebih sederhana dan terkendali. 

Seorang dengan gaya hidup ini pada umumnya berupaya meminimalisir pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan serta memiliki fokus pada hal yang memberikan nilai sejati pada kehidupan.  

Hal yang harus diketahui, bahwa hidup minimalis bukan hanya berupa mengurangi barang yang dimiliki. Namun juga mampu mengelola waktu dan energi yang dimiliki lebih efisien dan berfokus pada hal yang penting. 

Manfaat Gaya Hidup Minimalis 

Dengan menerapkan gaya hidup minimalis, terdapat beberapa manfaat yang bisa dirasakan dan diterima, seperti: 

1. Sehat secara finansial 

Sehat secara finansial

pexels

Manfaat pertama dari gaya hidup minimalis adalah membantu dalam proses pengelolaan finansial seseorang menjadi lebih efektif dengan mengurangi pengeluaran yang dianggap tidak penting atau diperlukan. 

2. Menghemat waktu dan tenaga 

Selanjutnya, menghemat waktu dan tenaga karena barang yang dimiliki juga lebih sedikit dan efisien, sehingga proses pengelolaan dan perawatan barang yang dimiliki juga lebih singkat baik dari segi waktu dan tenaga.  

Contohnya, ketika kamu memiliki 30 baju di rumah akan lebih dan terasa ringan dibandingkan memiliki ratusan baju. Terutama dalam tahapan menyimpan, menata, mencuci, menyetrika, dan hal lainnya yang harus dilakukan untuk merawat baju-baju tersebut. 

Bukan hanya itu, jika kamu memiliki 4 mobil, waktu dan biaya yang dikeluarkan juga akan lebih besar dibandingkan ketika kamu memiliki 1 mobil yang digunakan secara efisien.  

3. Mengurangi stres

Mengurangi stres

pexels 

Gaya hidup minimalis juga dapat membantu mengurangi stres dan beban mental maupun emosional yang dimiliki dari lingkungan sekitar. Karena mengedepankan nilai sederhana dan terorganisir, kamu akan memiliki ketenangan dan kelegaan pikiran. 

Banyaknya barang yang dimiliki juga dapat membuat seseorang merasa kewalahan yang dapat berkontribusi munculnya stres. Dengan mengurangi jumlah barang dan fokus pada efisiensinya, pikiranmu juga akan terasa lebih tenang dan ringan. 

4. Memberi ruang untuk hal yang lebih penting 

Dengan mengedepankan kesederhanaan dan berkurangnya gangguan yang sering kali disebabkan hal-hal tidak penting, kamu akan memiliki ruang lebih banyak untuk fokus pada hal yang lebih penting, seperti pengembangan diri, hobi, maupun hubungan.  

5. Kemampuan untuk berbagi dengan orang lain 

Dengan menganut gaya hidup yang mengedepankan nilai sederhana, kamu juga akan memiliki kesempatan dan kemampuan lebih besar untuk berbagi dengan orang lain di sekitarmu. 

6. Ramah lingkungan 

Penggunaan dan pengonsumsian barang yang berlebihan juga dapat menimbulkan dampak negatif pada lingkungan, gaya hidup minimalis yang mengedepankan kesederhanaan dan menentang konsumerisme dapat membantu dalam menjaga lingkungan. 

7. Kualitas dibanding kuantitas 

Dengan gaya hidup ini, kamu akan di dorong untuk memiliki fokus pada barang yang berkualitas tinggi dan memiliki nilai bermakna dibandingkan dengan seberapa banyak yang dimiliki dengan kualitas lebih rendah. 

8. Kesadaran atas kebutuhan 

Memiliki gaya hidup minimalis juga dapat memberikan kesadaran pada seseorang apa yang sebenarnya benar-benar dibutuhkan.  

Untuk menentukan hal ini, kamu dapat membuat skala prioritas dari barang-barang yang memang dibutuhkan dan esensial bagi kehidupan hingga kebutuhan sekunder maupun tersier yang sekiranya dapat ditunda atau kurang dibutuhkan.  

9. Mengurangi sikap impulsif 

Penerapan minimalism juga dapat menghindari dan mengurangi sikap impulsif ketika berbelanja. Di mana, sering kali adanya promo maupun potongan harga yang memancing keimpulsifan seseorang.  

Dengan menerapkan gaya hidup ini, kamu dapat berpikir lebih panjang mengenai barang apa yang benar-benar dibutuhkan, dan dapat berpikir dua kali ketiak melihat barang promo atau diskon, apakah benar-benar dibutuhkan atau tidak. 

Cara Menerapkan Gaya Hidup Minimalis

Cara Menerapkan Gaya Hidup Minimalis 

pexels 

Untuk memulai menerapkan gaya hidup minimalis sendiri terdapat beberapa langkah yang dapat kamu lakukan dalam kehidupan sehari-hari, sebagai berikut.  

1. Mengurangi kekacauan dan mengorganisasi rumah 

Marie Kondo yang dikenal sebagai pakar kerapian dan metode KonMari-nya menyatakan tiga langkah yang dapat dilakukan dalam mengorganisasi barang di rumah. 

  • Menghilangkan barang yang tidak diperlukan, menurutnya rumah yang berantakan dapat menimbulkan kekacauan mental dan mengurangi efisiensi. Oleh sebab itu, memilah barang dan mengurangi barang dengan cara menyumbangkan yang masih layak dapat memberikan ketenangan. 

  • Prinsip “satu masuk, satu keluar”, sebelum membeli barang baru kamu harus menyingkirkan barang serupa yang tidak lagi digunakan dan diperlukan untuk menghindari penumpukan barang yang tidak lagi digunakan.  

  • Konsep penyimpanan sederhana dan efisien, agar proses penyimpanan barang tetap teratur dan mudah diakses kamu dapat memberikan nama atau label ke kotak penyimpanan sehingga lebih efisien. 

2. Menghargai dan memiliki hubungan bermakna 

Bukan hanya dalam pengelolaan barang, gaya hidup minimalis juga dapat diterapkan dalam menjalin hubungan sosial. Simak langkah-langkahnya. 

  • Menghabiskan waktu bersama orang penting, dapat berupa keluarga, pasangan, teman, maupun orang lagi yang berarti dalam kehidupanmu. Dengan memfokuskan diri pada orang-orang yang memang membawa kebahagiaan dan cinta dalam kehidupan maka kamu akan merasa bahagia. 

  • Membatasi pengonsumsian media sosial, dibandingkan menghabiskan waktu di depan layar, kamu dapat menghabiskan waktu dengan orang-orang yang ada di sekitarmu secara langsung tanpa gangguan perangkat elektronik. 

  • Berkomitmen dalam hubungan, baik itu keluarga, teman, maupun pasangan romantis, kamu dapat memprioritaskan hubungan-hubungan tersebut yang dapat memberikan kebahagiaan dan perkembangan diri.  

3. Menemukan keseimbangan dalam konsumsi dan kehidupan 

Dalam kehidupan, terdapat banyak kebutuhan yang ingin dipenuhi. Untuk menemukan keseimbangan antara konsumsi dan kehidupan kamu dapat mengikuti langkah-langkah ini! 

  • Mengenali perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, kebutuhan merupakan hal dasar yang diperlukan untuk bertahan hidup, seperti makanan, pakaian, hingga tempat tinggal. Sedangkan keinginan merupakan hal-hal yang tidak terlalu signifikan dalam kelangsungan hidup, seperti baju baru setiap minggu, membeli kopi setiap hari, dan sebagainya.  

  • Mencari kesenangan dari aktivitas non-material, kesenangan dalam hidup bukan hanya dapat dicapai secara material, namun juga dapat secara emosional, intelektual, hingga spiritual yang tidak menyebabkan pengeluaran berlebih. Seperti contohnya, olahraga, meditasi, membaca, hingga menghabiskan waktu di alam.  

  • Mengembangkan hobi dan kreativitas, dibandingkan menghabiskan uang, tenaga, dan waktu untuk memenuhi keinginan konsumerisme, akan lebih efisien jika hal-hal tersebut dihabiskan untuk mengembangkan hobi dan kreativitas yang kamu inginkan. 

Kekurangan Gaya Hidup Minimalis 

Walaupun memiliki banyak kelebihan yang dapat memberikan manfaat dan dampak bagi kehidupan seseorang, gaya hidup minimalis juga memiliki beberapa kekurangan yang harus dipertimbangkan, seperti: 

1. Tantangan penyesuaian 

Dalam mengubah gaya dan pandangan hidup dari konvensional ke minimalis bukanlah suatu hal yang mudah dan dapat memberikan tantangan tersendiri.  

Karena kebiasaan konsumtif seseorang yang sudah memenuhi kehidupan sehari-hari, mengubah kebiasaan ini akan membutuhkan penyesuaian yang tidak mudah. 

2. Keterbatasan mengekspresikan diri 

Pada beberapa orang, minimalism ini dapat menimbulkan keterbatasan mengekspresikan diri. Dalam konteks ini dapat berupa dekorasi rumah maupun penampilan diri yang menjadi terbatas karena pilihan yang terbatas karena harus mengedepankan nilai kesederhanaan. 

3. Pertimbangan sosial 

Beberapa orang juga mempertimbangkan sisi sosial yang dapat menjadi dampak ketika menjalankan gaya hidup minimalis. Di mana, sering kali di tengah masyarakat nilai seseorang sering kali diukur melalui materi maupun gaya hidup konsumtifnya.  

Oleh sebab itu, menjalani minimalism dapat menjadi pertimbangan sebagian orang, di mana sering kali dilabeli sebagai seseorang yang pelit maupun irit di tengah masyarakat dan lingkungan sosial. 

4. Tantangan dalam hubungan 

Untuk mengubah gaya simple living ini sering kali terdapat tantangan yang muncul baik dari keluarga, pasangan, maupun orang-orang di sekitarmu. Hal ini dapat muncul karena adanya perbedaan nilai serta prioritas yang dapat menjadi sumber konflik.  

5. Pilihan terbatas 

Minimalism juga dapat membatasi pilihan yang kamu punya di berbagai aspek, mulai dari pilihan pakaian, dekorasi, ataupun makanan yang dapat menyebabkan batasan-batasan bagi seseorang untuk memiliki kebebasan pilihan.  

6. Pertimbangan saat memiliki anak 

Ketika seseorang yang menerapkan gaya hidup minimalis memiliki anak, maka penerapannya juga dapat menjadi pertimbangan tersendiri.  

Di mana, dalam memenuhi kebutuhan anaknya sering kali dihadapkan dengan tantangan-tangangan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya dengan menerapkan nilai minimalis ini.  

7. Ketidaknyamanan sementara 

Karena proses adaptasi yang tidak mudah, mengubah gaya hidup konvensional menjadi minimalis dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam kurun waktu tertentu.  

8. Tidak cocok untuk semua orang 

Walaupun terkesan mudah dilakukan, gaya hidup minimalis sendiri tidak selalu coock dengan semua orang. Dimana, beberapa orang mendapatkan kebahagiaannya melalui materi dan kepemilikan barang-barang yang tidak dapat diubah dengan mudah. 

9. Tantangan menjaga keseimbangan 

Memaksakan gaya hidup minimalis juga dapat menimbulkan tantangan dalam menjaga keseimbangan di berbagai aspek kehidupan, mulai dari pekerjaan dengan kehidupan pribadi yang berbeda pada tiap individu. 

10. Tekanan dari masyarakat 

Seseorang yang menjalankan minimalism juga dapat menerima tekanan dari masyarakat yang masih mengedepankan dan terpaku pada konsep serta gaya hidup konvensional, seperti kepemilikan material maupun perilaku konsumtif. 

Contoh Gaya Hidup Minimalis 

Bagi sahabat MyProtection yang ingin mempelajari bagaimana cara menerapkan gaya hidup minimalis sendiri, terdapat beberapa contoh kegiatan yang dapat dilakukan sehari-hari yang mengedepankan nilai kesederhanaan, efisien, serta terkendali. Simak selengkapnya! 

1. Pengelolaan Barang 

Contoh pertama dalam penerapan gaya hidup minimalis adalah pengelolaan barang. Dimana, pada umumnya orang-orang yang mengadopsi gaya hidup ini memiliki jumlah barang yang lebih sedikit.  

Barang-barang yang tidak lagi digunakan akan disaring dan mempertahankan barang-barang yang memang dibutuhkan dan dianggap esensial.  

Seperti contohnya, pakaian yang sederhana dan dapat digunakan di setiap acara, peralatan dapur yang multifungsi, serta perabotan rumah tangga yang memang dianggap penting. 

2. Rencana Keuangan 

Selanjutnya, memiliki rencana keuangan serta pengelolaan keuangan yang baik agar dapat berhemat dan mengeluarkan uang dengan bijak.  

Pada umumnya, orang-orang pelaku minimalism memiliki anggaran yang lebih ketat dan mampu melakukan investasi pada barang atau hal yang dinilai dapat menguntungkan mereka dalam jangka waktu panjang.  

Mereka juga menghindari pengeluaran untuk hal-hal yang tidak diperlukan yang memicu perilaku konsumtif, seperti mengikuti tren maupun membeli barang-barang mewah. 

3. Beraktivitas Sederhana 

Pelaku gaya hidup ini juga pada umumnya mampu menemukan kebahagiaan dari hal-hal yang dianggap sederhana.  

Mereka dapat menemukan kebahagiaan dengan menghabiskan waktu melakukan aktivitas sederhana yang tidak mengharuskan mereka mengeluarkan banyak uang maupun barang, mulai dari jalan menikmati alam, membaca buku, hingga berolahraga di rumah.  

4. Hemat Energi dan Sumber Daya 

Pelaku minimalism juga sangat memprioritaskan penghematan energi serta sumber daya dengan menggunakannya secara bijak.  

Penerapannya sendiri beragam, mulai dari menghemat energi dengan mematikan peralatan listrik serta lampu ketika tidak digunakan, menggunakan air semaksimal mungkin, hingga mendaur ulang barang-barang yang tidak lagi terpakai untuk dijadikan barang lain yang bermanfaat. 

5. Penataan Ruang Sederhana 

Orang-orang minimalism juga pada umumnya memiliki preferensi desain yang bersih dan minimalis, termasuk dalam penataan ruang yang cenderung lebih sederhana.  

Pelaku minimalism biasanya menghindari penataan ruang yang terlalu berlebihan dan mengedepankan fungsi dan barang-barang yang dapat membantu dalam pengorganisasian dalam menjaga kerapian dan menghindari kekacauan.  

6. Hubungan Sosial Bermakna 

Dalam penerapannya, orang-orang minimalism juga lebih berfokus pada hubungan sosial bermakna dibandingkan mengedepankan kepemilikan yang bersifat material.  

Mereka akan lebih memiliki untuk menghabiskan waktu dengan orang-orang yang memang mereka peduli dan cintai serta membangun pengalaman dengan orang-orang yang mampu memperkaya hidup mereka. 

7. Keseimbangan dan Kesehatan Mental 

Keseimbangan dan kesehatan mental juga menjadi nilai yang dikedepankan dalam gaya hidup minimalis. Hal ini dapat diwujudkan dengan berbagai aktivitas yang dapat membantu menjaga ketenangan jiwa tersebut, mulai dari meditasi, yoga, dan sebagainya.  

Nah, itulah pembahasan seputar gaya hidup minimalis yang dapat menciptakan pola hidup yang lebih sederhana, berkelanjutan, serta dapat mendatangkan berbagai manfaat bagi orang yang menerapkannya.  

Gaya hidup minimalis juga menekankan fokus pada kesederhanaan khususnya dalam hal material dan finansial. Di mana, secara sederhananya adalah pengurangan pengonsumsian barang yang dianggap tidak penting. 

Namun, perlu diperhatikan juga bahwa hal-hal dasar dan esensial juga harus tetap diprioritaskan, mulai dari pakaian, tempat tinggal, hingga makanan guna menjaga keberlangsungan hidup. 

Untuk membantu dalam memberikan perlindungan bagi kesehatan sahabat MyProtection, Perlindungan Kesehatan Prima hadir dengan berbagai manfaat dan keunggulan produk yang ditawarkan, seperti: 

  • Manfaat tambahan Saldo Prima yang memberikan penggantian atas pembelian vitamin maupun obat-obatan tanpa perlu melakukan perawatan Rawat Inap atau Rawat Jalan 

  • Santunan tunai harian Rawat Inap di Rumah Sakit untuk penjamin pertama oleh BPJS Kesehatan 

  • Pilihan manfaat Rawat Inap dan Rawat Jalan sesuai kebutuhan 

  • Pembayaran klaim secara cashless di lebih dari 1.000 Rumah Sakit di Indonesia 

  • 24 jam contact center dan case monitoring 

  • Layanan eksklusif Personal Medical Assistance 

  • Laporan perhitungan klaim via email 

*PT Lippo General Insurance Tbk berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan 

Read Article
5 20-04-2020
6 Tips Persiapan Puasa Selama Pandemi COVID-19
Read Article
5 16-05-2023
Diskon Premi Asuransi Kesehatan Hingga 15%, Mau?
Read Article